Dari Berburu Buku Alien Sampai Resep Masakan
By Abdi Satria
nusakini.com-Semarang – Belasan anak berseragam duduk berurutan di tangga salah satu sudut Gedung Wanita, Kamis (4/4). Hampir semuanya sibuk menulis buku. Sesekali, ada yang menoleh ke arah stand pameran.
Siswa SDN Ngalian 01 Semarang itu bukan sedang kabur dari sekolahnya. Mereka justru tengah menjalani outing class dengan mengunjungi Pameran Festival Sejuta Buku Jateng 2019, yang diselenggarakan Dinas Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah ini.
“Ini kami lagi bikin laporan. Jadi, kami harus menulis apa yang kami lihat dan lakukan di sini,” terang Lita, siswa kelas V SDN Ngaliyan 01.
Diakui, mereka sering mengunjungi perpustakaan yang ada di sekolah. Namun, gadis cilik itu merasakan kesenangan yang berbeda saat berada di pameran buku. Selain melihat berbagai buku yang ada, dia bisa membeli buku yang disukai.
“Saya beli buku masakan karena saya suka masak,” ujarnya sambil menunjukkan dia buku resep yang dibelinya.
Hal yang sama juga disampaikan Rayan. Siswa kelas V SDIT Cahaya Bangsa Mijen ini mengaku senang bisa belajar di luar kelas, dengan mengunjungi pameran buku. Dia yang mendapat uang saku lebih dari orangtuanya pun membeli buku yang tak biasa, yakni tentang alien.
“Senang bisa tambah ilmu. Saya beli buku alien karena saya sukanya buku komik. Kalau buku pelajaran memang sudah harus,” bebernya.
Menambah ilmu saat mengunjungi pameran juga menjadi alasan Budiharso, guru SD Tambangan 1 Mijen untuk membawa muridnya ke Gedung Wanita. Pihaknya sengaja memberikan award kepada pengurus kelas, yakni ketua kelas dan wakilnya, dengan mengunjungi pameran buku.
“Ini bisa menambah wawasan anak-anak, sekaligus membuat mereka gemar membaca. Di sekolah sebenarnya ada perpustakaan, tapi di sini lebih komplet. Diskonnya juga luar biasa,” ungkap Budi.
Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah Prijo Anggoro BR menjelaskan, Pameran Sejuta Buku diselenggarakan selama tujuh hari, yakni dari 3-9 April 2019. Sebanyak 300 penerbit nasional ambil bagian dalam ajang itu. Grand opening dilakukan Kamis (4/4), ditandai dengan penghancuran kotak Pandora Ilmu atau difilosofikan sebagai kotak harapan ilmu.
Ditambahkan, selama seminggu konsep Festival Sejuta Buku memadukan edukasi dan entertainment. Berbagai lomba yang kebanyakan untuk pelajar pun diselenggarakan selama pameran berlangsung. Di antaranya, lomba mewarnai kategori TK, menggambar untuk siswa SD, menyanyi (SD), tari kreasi (SD), parade band pelajar (TK – SMP), story telling (SD), ibu mendongeng (usia 20-40 tahun), stand up comedy (umum), serta lomba content creative (reviu buku).
Ada pula berbagai talkshow, seperti, talkshow Yuk Nulis bersama KKPK untuk anak usia 05-11 tahun, yang berlangsung Minggu (7/4/2019) pukul 10.00, talkshow Menggala Pena bersama Edy AH Iyubenu dan Amanda Margareth. Jumat (5/4/2019) pukul 14.00, diskusi buku “Arapaima” bersama penulisnya Nurhaeni Intan (penulis Mojok, Aseli Semarang), launching Buku Mahfud Ikhwan “Belajar Mencintai Kambing”, bersama Widiyanto, Minggu (7/4) pukul 15.30, serta diskusi buku film ” Perfect Dream” bersama J Sumardsianta dan Ari Wulandari.
“Melalui acara ini diharapkan masyarakat bisa meliterasi dirinya, menambah wawasan. Kami juga memberi ruang bagi anak muda dan seniman untuk membuat lukisan-lukisan,” beber Prijo.
Tak hanya itu, dia memanfaatkan pameran untuk menyosialisasikan program dan fasilitas di Dinas Arpus, salah satunya i-Jateng. Melalui aplikasi yang di-download pada android, masyarakat bisa membuka buku-buku secara elektronik dari manapun dan kapan saja. (p/ab)